Netizen sedang heboh dengan adanya berita viral terkait kasus penipuan reseller Iphone yang mana dilakukan oleh 2 perempuan kembar, Rihani dan Rihana. Dalam kasus ini telah memakan kerugian dari para korbannya dengan nilai yang cukup besar yaitu total hingga Rp 35 miliar.
Awal mula dari kasus penipuan iPhone oleh di kembar ini setelah diunggah oleh akun Twitter @mazzini_gsp. Kasus penipuan yang telah dilakukan oleh duo Rihana dan Rihani ini memang tak main-main. Sudah banyak korban yang tertipu hingga total kerugian ditaksir Rp 35 miliar dengan berkedok penjualan reseller hp merk iPhone.
Meski kasus ini mulai ramai dibicarakan oleh netizen, tapi si kembar masih bisa ngeles setiap kali ditagih, namun hingga kini tak diketahui keberadaannya.
Akun laporan kasus penipuan iphone di Instagram
Saat ini aksi tipu-tipu oleh si kembar ini sedang viral di media sosial, bahkan untuk menjalin komunikasi para korban dan reseller iphone yang merasa jadi korban penipuan, lalu membuat akun khusus di Instagram yang diberi nama @kasusiphonesikembar. Akun ini berisi banyak informasi dan laporan yang disampaikan para korban atas kasus penipuan yang telah dialami. Sudah banyak korban yang mengirim laporan pada akun tersebut.
Pada status terbarunya, ada gambar Rihana yang diunggah yang disertai kisah bagaimana sulitnya menagih Rihana.
“Kami para reseller sudah lebih setahun menunggu itikad baiknya untuk refund dana yang sudah dia gelapkan, tapi semuanya tak pernah mengetahui uang tersebut lari kemana.”
“Dia juga tidak pernah memberi informasi yang jelas, malahan terkesan pasang badan dan banyak ngeles jika ditanya.”
“Dia orangnya manipulatif, selalu menyalahkan orang lain dan melimpahkan kesalahan-kesalahan yang sudah dia lakukan kepada orang lain, untuk menutupi kesalahannya sendiri”
Duo penipu inipun dikabarkan kabur dari tempatnya mengontrak di Ciputat, dan pergi ke Surabaya.
Pengakuan Korban
Berikut ini adalah pengakuan salah satu korban yang bernama Vicky Fachreza. Dia mengatakan bahwa Kasus Penipuan iPhone yang dialaminya sudah terjadi sejak tahun 2021.
Awalnya, istri dari Vicky memperoleh informasi dari temannya, bahwa dia baru saja membeli hp iphone yang cukup murah dari Rihani. Teman istri Vicky dan Rihani ini waktu itu masih bekerja di kantor Kementerian Perdagangan. Belakangan, pihak KemenDag menyatakan bahwa memang benar Rihani pernah bekerja disana, namun sudah resign sejak 1 Juli 2022 lalu.
“Rihani adalah mantan pegawai honorer Kemendag di Biro Hukum, namun ybs tidak dipecat melainkan mengundurkan diri per tanggal 1 Juli 2022″, demikian penjelasan dari Sekjen Kementerian Perdagangan Suhanto.
Suhanto juga meluruskan, bahwa Kemendag tidak tahu menahu terkait aktivitas Rihani di luar tugasnya di kantor sebab transaksi jual beli merupakan ranah pribadi
Vicky lebih lanjut mengatakan,”Kronologi awalnya adalah ketika istri saya punya teman yang satu kantor dengan Rihani, di Kemendag. Jadi dulunya Rihani bekerja di Kemendag,”
“Kemudian pada bulan Mei 2021 teman istri saya memberi informasi bahwa dia baru beli hp iphone dari Rihani, harganya memang lebih murah jika dibandingkan membeli langsung di toko resmi,” sambungnya.
Vicky juga menyatakan bahwa iPhone yang pernah dijual oleh Rihani itu resmi dan bergaransi dan juga bersegel. Kemudian, sang istripun tertarik untuk memesan 1 unit Iphone 12 Pro dengan cara pre order selama 2 minggu.
“Kenapa saya dan istri tertarik membeli, karena teman istri saya sudah membeli dan hpnya datang. Oleh karena itu istri saya juga ikutan membeli satu unit untuk pemakaian pribadi”.

Istri Vicky membeli Iphone tipe 12 Pro dengan harga Rp. 15,5 juta. Pada saat itu harga resmi Hp tersebut masih sekitar Rp. 17 juta.
“Saya gak tahu bagaimana ceritanya dia bisa menjual Hp murah, apakah dia sebagai distributor atau bagaimaa,” kata Vicky.
“Saya juga gak sempat bertanya, kenapa harganya bisa murah. Sebab saya berpikir dia kerja di kantor Kemendag mungkin ada kaitannya. Saya cuma sepolos itu saja. Saya pikir dia kerja di kemendag dan teman istri saya membeli hpnya memang ada garansi resmi,” lanjutnya.
Pertemuan dengan Rihani
Singkat cerita kemudian hp yang dinantikan pun tiba, bahkan dalam waktu kurang dari 2 minggu. Vicky dan istrinya pun segera menemui Rihani, untuk mengecek langsung keaslian iPhone tersebut.
“Saya gak mau hp-nya langsung dikirim. Jadi saya ambil langsung supaya sekalian bisa cek keasliannya. Lalu saya cek dan ternyata memang benar bahwa hp itu bersegel, dengan garansi Era Jaya. Saya cek juga Imeinya tembus di Kemenperin,” jelasnya.
Pertemuan ini lah yang menjadi awal mula kejadian penipuan yang dialami oleh Vicky. Pada saat pertemuan itu, Rihani lalu menawarkan Vicky dan istrinya untuk ikut serta menjalani bisnis reseller dengan menjual handphone iphone dengan iming-iming keuntungan besar.
Saat itu Vickypun kemudia bersedia dan menerima tawaran untuk menjadi reseller. Dia berpikir bahwa bisnis ini diharapkan bisa jadi sumber penghasilannya.
“Saya pikir lumayan juga untuk menambah penghasilan, sebab saya dan istri juga karyawan swasta biasa” lanjutnya.
Baca juga : Mengapa Apple harganya mahal
Memulai bisnis Reseller
Setelah sebulan berselang, Vicky lalu memulai bisnis sebagai reseller produk Apple , terutama untuk produk iPhone. Sistem penjualannya adalah sebagai reseller produk sesuai daftar yang diberikan oleh Rihani.
“Kemudian kami mulai berjualan produk Apple. Rihani pun memberi list harga hp tertentu saja yang bisa dijual. Jadi tidak semua produk bisa dijual. Misalnya produk hp iphone 12 pro yang 128 GB saja yang dijual, atau untuk merk Macbook, hanya Macbook tipe Air saja.” terangnya.
Meski demikian, Vicky belum menaruh curiga dan memulai usahanya menjadi reseller dan kemudian mulai memesan sejumlah barang sesuai list dari Rihani.
“Pada awalnya, transaksi di bulan Juni tahun 2021, berjalan lancar. Saya menerima banyak orderan dan seterusnya makin ramai. Sejak bulan Juni dan seterusnya hingga Oktober, semua pesanan kami clear, dikirim oleh Rihani semua” jelas Vicky. Seluruhnya selitar 600 unit produk Apple selama periode Juni-Oktober 2021 tersebut.
“Lebih kurang barang yang kami pesan ada 600 unit. Antara lain iPhone, Macbook, Airpods juga ada, semua produk Apple bergaransi resmi,” lanjut Vicky.
Bisnis mulai menurun
Ketika memasuki bulan Maret 2022, Vicky menyatakan bahwa jumlah pesanannya kepada Rihani mulai menurun, sebab barang yang sudah dipesan sejak Oktober 2021 saja belum datang seluruhnya.
“Nah pada bulan November 2021, saya masih pesan kepada Rihani sampai Maret 2022, meskipun ada beberapa pengiriman dari dia yang katanya masih delay,” tambah Vicky.
“Pada akhirnya saya memutuskan pada bulan Maret 2022 untuk memesan sedikit saja, gak sampai 50 unit. Kita hold dulu karena produk yang sudah saya pesan, belum terkirim masih banyak banget waktu itu,” sambungnya.
Total barang yang sudah dipesan ada 435 unit barang , semuanya belum dikirim oleh Rihani, padahal uang sudah ditransfer untuk membayar lunas seluruhnya.
“Masih ada 435 unit barang sejak periode November 2021 hingga Maret 2022. Totalnya seharga Rp 5,8 miliar lebih,” kata Vicky
Mulai bikin janji palsu
Hingga buntutnya, Rihani kemudian berjanji akan mengembalikan uang Vicky dan para reseller lainya, saat pertemuan yang berlangsung pada bulan April 2022.
“Pada pertemuan itu, Rihani kemudian berjani akan melakukan ‘refund’ atau pengembalian uang, paling lambat tanggal 30 Mei 2022. Itu sesuai dengan surat pernyataan yang dia buat sendiri. Dia juga menandatangi surat pernyataan akan mengembalikan uang paling lambat tanggal 30 Mei 2022,” lanjut Vicky.
Namun apa selanjutnya yang terjadi, ternyata janji itu hanya sekedar janji palsu. Rihani tak pernah menepati janjinya itu, lalu dia kembali minta pembayaran mundur hingga tanggal 18 Juni 2022. Oleh karena hanya memberi janji-janji palsu, Vicky bersama para reseller lainnya kemudian menempuh jalur hukum.
“Hingga pada tanggal 10 Juni 2022, kami membuat Laporan Polisi di Polres Tangerang Selatan. LP tersebut tentang dugaan penipuan dan penggelapan yang dilakukan oleh Rihani. Korban lain juga ada yang melapor di Polres Jakarta Selatan dan Polda Metro Jaya,” ujarnya.
Rihani Buron
Setelah itu, laporan dari Vicky CS pun ditindaklanjuti oleh pihak kepolisian. Polres Tangerang Selatan mulai menggelar penyelidikan, penyidikan, penetapan tersangka, hingga akhirnya mengeluarkan status Daftar Pencarian Orang (DPO) terhadap Rihani.
Namun demikian hingga saat ini, keberadaan Rihani belum juga ditemukan. Belakangan, beredar kabar bahwa kembarannya yaitu Rihana, juga terlibat aksi penipuan serupa yang diketahui di daerah Surabaya.
“Dari Surabaya ada informasi dari korban yang melapor ke Polda Metro Jaya, terlapor adalah Rihana. Mungkin saja dari Polda Surabaya ada laporan terkait Rihana,” lanjutnya.
“Sempat terlacak keberadan Rihani saat dia menitipkan kucing di petshop daerah Radio Dalam. Selain itu juga pernah diketahui dia singgah di Apartemen Pondok Indah. Tapi ketika didatangi, tak ada orangnya,” jelas Vicky.
Ketika Vicky menanyakan kepada Rihani terkait janji refund kepada seluruh resellernya, malahan dia mengancam akan melapor balik para reseller yang telah memviralkannya di sosial media Twitter hingga Instagram.
“Rihani dan juga Rihana, kalau di group Whatsapp masih ngerespon. Tapi lucunya mereka masih menebar janji-janji kepada saya dan para korban lainnya. Ada status dia, katanya akan merefund ke istri saya pada 8 Juni 2023 nanti, tapi dia menyampaikannya melalui korban lainnya,” tambah Vicky.
Berharap agar segera ditangkap Polisi
“Harapan kami, semoga aparat kepolisian bisa segera bertindak. Pada 10 Juni 2023 nanti, sudah tepat satu tahun sejak pertama kami lapor. Semoga Rihani dan Rihana bisa segera diamankan.”
“Begitu juga dengan para korban lainnya, semua transaksi yang terjadi pada periode antara Oktober 2021 sampai dengan Maret 2022, dengan total kerugian korban bisa mencapai angka 35 M,” lanjut Vicky.
Selain Viky, masih banyak reseller lain yang juga mengalami kerugian dengan jumlah bervariasi, namun ada yang mengalami kerugian hingga Rp 9 miliar dalam kasus penipuan iPhone ini.