Bagaimana cara penembak jitu terbaik menghancurkan musuh yang jaraknya ribuan meter? Tugas penembak jitu adalah menghancurkan target pada jarak yang lebih jauh dari senapan konvensional dari jarak 500m hingga 1,8km.
Bagaimana mereka menyelesaikan tugas?
Penembak jitu atau sniper (istilah bahasa Inggris Sniper) adalah orang yang menggunakan senapan sniper dari posisi tersembunyi, menembak sasaran biasanya dari jarak beberapa kilometer.
Kata “penembak jitu” atau ‘sniper‘ berasal dari tahun 1824 di kalangan pengguna senapan. Tentara Merah Soviet adalah pelopor dalam penggunaan penembak jitu dalam skala besar dan menganggapnya sebagai kekuatan khusus. Ketika Perang Dunia II pecah, hingga 60.000 penembak jitu dilatih di Tentara Merah Soviet.
Pada tahun 2009, penembak Inggris Craig Harrison, dari Pengawal Kerajaan Inggris selama serangan di Afghanistan, menggunakan senapan kaliber L115A3. 338 Magnum memuat target secara manual pada jarak 2.475 meter (rekor pada saat itu).
Waktu terbang peluru hingga 4 detik, dan proyektil tingginya lebih dari 50 m (cuaca sangat mendukung saat itu: angin tenang, kelembaban rendah dan udara tipis, sehingga proyektil tidak menyimpang jauh, ini membantu Harrison membuat tembakan yang sangat sulit ini).
Pada bulan Juni 2017 di Irak Utara, seorang penembak jitu Kanada menggunakan senapan sniper McMillan TAC-50 dari jarak 3.450 m membunuh seorang tentara ISIS, memecahkan rekor penembak jitu jarak jauh sepanjang masa. Identitas penembak masih dirahasiakan untuk alasan keamanan.
Penembak jitu yang membunuh pasukan musuh paling banyak adalah Soviet Mikhail Ilyich Surkov selama perang Soviet-Jerman, dengan 702 orang Jerman dikonfirmasi ditambah sekitar 300 orang Jerman lainnya yang mungkin telah dibunuh olehnya (total lebih dari 100).1.000).
Untuk melakukan tembakan sniper yang sukses, penembak jitu tidak hanya perlu mempelajari cara membidik dengan akurat, tetapi juga mempelajari cara untuk menyamar atau bersembunyi, karena jika posisinya diketahui, penembak jitu akan rentan diserang oleh tembakan musuh.
Tugas penembak jitu adalah menghancurkan target pada jarak yang lebih jauh dari senapan konvensional, dari 500 m hingga 1,8 km.
Penembak jitu seringkali harus menjalani pelatihan khusus, jenis senapan yang dilengkapi dengan penglihatan optik berkualitas tinggi untuk membidik sasaran yang seringkali hanya berupa setitik cahaya di cakrawala.
Penembak jitu dilatih untuk menarik pelatuk dengan ujung jari mereka untuk membatasi pergerakan senjata, posisi menembak yang paling akurat adalah berbaring tengkurap dengan satu atau dua karung pasir, penyangga senjata berkaki tiga, dan pipi ke pantat senjata.
Keahlian Penembak jitu
Penembak berlatih menembak di antara detak jantung untuk meminimalkan guncangan senjata. Selain itu, seseorang harus menguasai keterampilan menentukan jarak, arah angin, perbedaan ketinggian, dan faktor lain yang dapat memengaruhi lintasan peluru.
Jarak ke target harus diukur dan diperkirakan seakurat mungkin. Menghitung jarak menjadi penting dengan target yang jauh karena peluru bergerak dalam busur dan penembak harus menyesuaikan senjata lebih tinggi dari target karena peluru akan diturunkan oleh gravitasi.
Teropong atau teropong dengan laser range finder bisa digunakan, namun seringkali tidak dipilih di medan pertempuran karena lasernya bisa dideteksi oleh musuh. Metode yang berguna untuk menentukan jarak adalah dengan membandingkan ketinggian target (atau objek yang dekat dengan target) dengan pengukur di jendela bidik untuk menyimpulkan jarak. Kepala manusia rata-rata memiliki lebar 150 mm, lebar bahu 500 mm, dan jarak dari bokong ke puncak kepala adalah 1m.
Selain itu, penembak jitu juga menghadapi keterbatasan teknis senjata dan hukum fisika dalam hal tembakan jarak jauh. Begitu keluar dari laras, peluru akan mulai melambat karena gravitasi. Ini menyebabkan peluru mengikuti busur ke bawah yang lambat. Peluru juga rentan terhadap kondisi cuaca, terutama angin, dan lebih rentan terhadap kondisi lingkungan karena lambat laun kehilangan kecepatan.
Penembak jitu sering menggunakan pengalaman dari pertempuran sebelumnya untuk memprediksi bagaimana peluru akan bergerak dalam kondisi apa. Misalnya, seorang penembak jitu akan mengetahui bagaimana peluru 7,62 mm akan jatuh pada ketinggian 700 m dan bagaimana hembusan angin 9,6 km/jam akan menghempaskan peluru tersebut. Berbekal pengetahuan ini, penembak jitu dapat menyesuaikan senjatanya untuk mencapai target pada jarak hingga kilometer.
Teknologi peluru terpandu untuk penembak jitu
Baru-baru ini, DARPA (the Defense Advanced Research Projects Agency) AS telah berhasil meneliti amunisi EXACTO (Extreme Accuracy Tasked Ordnance) yang mampu mengarahkan dan mengenai target dengan akurasi tinggi. .
Meskipun DARPA tidak berbagi teknologi, menurut beberapa sumber, mereka menggunakan sensor optik di ujung dan ujungnya untuk mengatur terbangnya peluru. Sensor optik tampaknya berada di lokasi yang telah ditentukan oleh laser. Sistem panduannya mirip dengan peluru kendali laser.
7 Penembak Jitu terbaik yang terkenal sepanjang sejarah
1. Craig Harrison
Penembak jitu terbaik pertama adalah Sersan Craig Harrison. Dia adalah bagian dari pasukan penembak jitu yang mendukung tentara Inggris melawan ekstremis Taliban di Afghanistan.
Pada November 2009, Harrison melihat dua gerilyawan Taliban dengan senapan mesin menembaki rekan mereka di depan. Sersan Inggris memperkirakan jarak ke target hingga 2.475 meter, 900 meter lebih jauh dari jangkauan efektif senapan sniper standar L115A3.
Harrison menembakkan 5 peluru, setiap peluru membutuhkan waktu 6 detik untuk mencapai lokasi target. Dua tembakan meleset, tetapi satu menembus perut Taliban, yang lainnya membunuh penembak pendukung, dan peluru terakhir menghancurkan senapan mesin.
Berkat prestasi ini, Craig Harrison mencetak rekor penembak jitu terpanjang di dunia, yang diakui oleh Guinness Book of Records.
2. Rob Furlong
Selama Operasi Anaconda, penembak jitu Rob Furlong, dari batalion ke-3, korps Patricia, Kanada tercatat dalam sejarah dengan tembakan yang “sangat sulit”, membunuh penembak teroris.
Pada Maret 2002, Furlong menggunakan senapan Tac-50R2 untuk menembak seorang pejuang al-Qaeda dari jarak 2.430 meter di Afghanistan selatan. Dua tembakan pertama meleset, tetapi tembakan ketiga mengenai teroris.
Tembakan “luar biasa” Furlong dipuji tidak hanya karena jangkauannya tetapi juga karena dilakukan dalam keadaan yang sangat tidak menguntungkan. Targetnya juga sedang mendaki lereng gunung.
3. Arron Perry
Arron Perry adalah teman dari Rob Furlong, dari kelompok pengintai penembak jitu Patricia Corps (PPCLI). Ini adalah pasukan Kanada yang berpartisipasi dalam misi penjaga perdamaian di luar negeri.
Tembakan Perry terkenal pada tahun 2002 di Afghanistan. Kala itu Arron Perry menembak jatuh penembak jitu dari Taliban pada jarak 2.310 meter, dengan senapan McMillan Tac-50.
Menurut saksi mata, penembak jitu Taliban tidak dapat menemukan Perry saat dia ditembak. Perry memegang rekor tembakan penembak jitu terpanjang di dunia selama beberapa hari sebelum dikalahkan oleh rekan setimnya Furlong.
4. Brian Kremer
Penembak jitu Amerika Brian Kremer dikirim ke Irak dengan Batalyon Ranger AS ke-2.Pada Maret 2004, Kremer menggunakan senjata Barrett M82A1 untuk menembak jatuh pemberontak pada jarak 2.300 meter.
Informasi tentang pertempuran dan tembakan yang terjadi dalam sejarah Kremer dirahasiakan selama bertahun-tahun. Ini dianggap sebagai penembak jitu dari jarak terpanjang yang ditembakkan oleh seorang tentara Amerika.
Rekan satu tim Kremer mengatakan bahwa dalam dua tahun pertempuran di Irak, penembak jitu melakukan dua tembakan sukses pada jarak lebih dari 2.100 meter.
baca juga : 9 Negara Pemasok Senjata Militer ke Ukraina
5. Penembak jitu terbaik dari Afrika Selatan
Satu batalyon tentara Afrika Selatan dari pasukan penjaga perdamaian PBB ambil bagian dalam perang melawan tentara Kongo pada 2013.
Selama pertempuran di Kibati, penembak jitu Afrika Selatan yang tidak dikenal itu membunuh enam pemberontak Kongo, termasuk satu tembakan pada jarak hingga 2.125 meter.
6. Nicholas Ranstad
Pada Januari 2008, Nicholas Ranstad sedang dalam misi pengintaian dan pengumpulan informasi di medan perang ketika dia menemukan 4 orang bersenjata Taliban. Target ini berjarak 2.059 meter dari Ranstad tetapi berdiri di area yang tepat di mana Ranstad memiliki pengalaman penembak jitu terbaik.
Tembakan pertama meleset dari sasaran, namun tembakan kedua menewaskan seorang pria bersenjata Taliban di tempat. 3 orang yang tersisa memanfaatkan situasi untuk mencari perlindungan dan melarikan diri.
7. Tatang Kuswara
Pada 1975 ketika pecah konflik Indonesia dengan Timor Timur –kemudian menjadi Timor Leste–, pasukan TNI harus menghadapi pasukan geriliya yang terlatih. Pasukan reguler Fretilin saat itu merupakan mantan Tropas (Pasukan Portugis) yang telah memiliki pengalaman tempur di beberapa tempat.
Tatang Kuswara penembak jitu terbaik ini kemudian tiba di Timor Timur dengan membawa perlengkapan sniper seperti pakaian kamuflase, senapan andalan Winchester M-70 yang sudah dilengkapi peredam, teleskop untuk keperluan tempur siang malam, dan lain-lain.
Tatang kemudian terjun pada pertempuran di Kawasan Lautem, Laspalos Utara, yang masih juga mendapat perlawanan sengit dari Fretilin. Di sini pula, Tatang menembak mati orang pertama kali dalam sebuah pertempuran.
Saat itu tembakan jitu Tatang berhasil menghantam kepala targetnya sehingga menimbulkan suasana kacau musuh yang berjarak 300 sampai 600 meter. Saat itu diam-diam pengawalnya, Letnan Ginting mencatat dan merekam kehebatan dari Tatang. Tatang sendiri dalam pertempuran di Timor Timur mengaku telah menumbangkan sasarannya lebih dari 100 orang.
